SMK3 (Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja) merupakan suatu sistem yang digunakan untuk mengelola bahaya dan risiko di tempat kerja. Pemeriksaan bahaya merupakan bagian dari SMK3 yang bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya yang ada di tempat kerja, menilai risiko yang terkait dengan bahaya tersebut, dan mengambil tindakan pencegahan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan atau cedera di tempat kerja, antara lain:

1. Peralatan atau mesin yang tidak aman: Peralatan atau mesin yang tidak terawat dengan baik atau tidak sesuai dengan standar keamanan dapat menyebabkan kecelakaan.

2. Lingkungan kerja yang tidak aman: Lingkungan kerja yang tidak terawat dengan baik, seperti lantai yang licin atau bahan-bahan berbahaya yang tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan kecelakaan.

3. Kebiasaan buruk pekerja: Kebiasaan buruk seperti tidak menggunakan alat pelindung diri atau tidak mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan dapat menyebabkan kecelakaan.

4. Kekurangan pelatihan: Kekurangan pelatihan yang tepat dapat menyebabkan pekerja tidak memahami cara kerja yang aman atau tidak tahu cara menangani bahaya yang mungkin terjadi.

5. Kondisi fisik pekerja: Faktor-faktor seperti kelelahan, kurang tidur, atau penyakit dapat meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan di tempat kerja.

Dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan di tempat kerja, Anda dapat mengambil tindakan pencegahan yang tepat untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan.

Gambar Pemeriksaan Bahaya SMK3

Metode Pemeriksaan bahaya SMK3

Pemeriksaan bahaya SMK3 terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

• Inspeksi tempat kerja dan cara kerja dilaksanakan secara teratur.
• Inspeksi dilaksanakan bersama oleh wakil pengurus dan wakil tenaga kerja yang telah memperoleh pelatihan mengenai. 
• Inspeksi mencari masukan dari petugas yang melakukan tugas ditempat yang diperiksa.
• Daftar periksa (check list) tempat kerja telah disusun untuk digunakan pada saat inspeksi.
• Laporan inspeksi diajukan kepada pengurus dan P2K3 sesuai dengan kebutuhan.
• Tindakan korektif dipantau untuk menentukan efektifitasnya

Interpretasi:

Perusahaan/Organisasi membuat Program Inspeksi K3 yang terjadwal. Untuk memudahkan pelaksanaan inspeksi dibuat form ceklis inspeksi. Temuan hasil inspeksi diinformasikan kepada bagian terkait untuk dilakukan tindakan korektif.

Pemeriksaan bahaya SMK3 harus dilakukan secara teratur untuk memastikan bahwa tempat kerja terhindar dari bahaya dan risiko yang tidak perlu. Hal ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja serta mencegah terjadinya kecelakaan kerja.